Senin, 20 Februari 2012

SEJARAH TAPAK SUCI

pencak silat merupakan tradisi dan warisan asli Indonesia, sehingga pencak silat sudah "mendarah daging" di masyarakat Indonesia. Pencak silat yang berkembang di Indonesia memiliki banyak aliran dengan berbagai ciri khasnya masing-masing. Tapak Suci sebagai salah satu aliran pencak silat juga memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas "kediriannya".

Tapak Suci lahir pada tanggal 31 Juli 1963 di Kampung Kauman, Yogyakarta. Namun kelahiran Tapak Suci juga tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjangnya. Pada zaman dulu terdapat dua pendekar bersaudara kakak beradik, yaitu M. Wahib dan A. Dimiyati, dua orang ini kemudian belajar ilmu pencak silat ke berbagai perguruan silat dan juga kepada pendekar-pendekar yang ada saat itu. KH Busyro Syuhada, seorang pendekar yang disegani, yang memilki ilmu pencak silat aliran Banjaran adalah salah seorang guru dari M. Wahib dan A. Dimiyati, yang dikemudian hari mewarnai ilmu pencak silat kedua pendekar kakak beradik ini.

M. Wahib dan A. Dimiyati kemudian pada tahun 1925 mendirikan sebuah perguruan silat yang dinamakan Perguruan Cikauman yang berlokasi di Kampung Kauman, Yogyakarta. Perguruan Cikauman banyak melahirkan pendekar-pendekar muda, salah satunya adalah M. Syamsudin. Setelah dinyatakan lulus dai Perguruan Cikauman, M. Syamsudin diizinkan mendirikan perguruan silat yang diberi nama Seranoman pada tahun 1930 yang juga berada di Kauman. Dari Perguruan inilah kemudian lahir seorang pendekar angkatan ke-6 bernama M. barie Irsyad. Tidak seperti murid-murid lainnya, yang ketika lulus diizinkan mendirikan perguruan silat, tetapi M. Barie Irsyad justru berlatih kepada pendekar yang lebih tinggi dan kemudian sampailah M. Barie Irsyad belajar kepada pendiri Perguruan Cikauman, M. Wahib dan A. Dimiyati.

Setelah menuntaskan ilmunya di Perguruan Cikauman, kemudian M. Barie Irsyad mendirikan perguruan silat yang diberi nama Kosegu pada tahun 1951. Atas desakan murid-murid dari Perguruan Kosegu inilah inisiatif untuk menggabungkan semua perguruan silat yang sealiran dimulai, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi perpecahan dan persaiangan yang kurang baik sesama perguruan yang memiliki ilmu satu aliran. Akhirnya pada tahun 1963 desakan itu semakin kuat, nemun mendapat tentangan dari para ulama Kauman dan para pendekar tua yang merasa dilangkahi. Dengan pendekatan yang intensif dan dengan berbagai pertimbangan, akhirnya penyatuan perguruan silat yang sealiran bisa terwujud, dan diberi nama Tapak Suci.

Pada sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1967, Tapak Suci ditetapkan menjadi organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah, oleh karena itu sejak ditetapkan pada sidang tanwir tersebut, nama Tapak Suci menjadi Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Sebagai organisasi otonom, Tapak Suci menjadi salah satu ujung tombak dakwah yang dijalankan oleh Persyarikatan Muhammadiyah.

Sebelumnya jurus-jurus yang ada diberinama dengan nomor urut, yaitu jurus 1, jurus 2, dst. Namun setelah Tapak Suci lahir jurus-jurus yang ada diberi nama dengan nama tumbuhan dan hewan. maksud dari pemberian nama dengan menggunakan nama tumbuhan dan hewan adalah agar kita selalu ingat akan kebesaran Allah SWT yang berkuasa menciptakan segala makhluk, selain itu juga mengandung maksud bahwa Jurus tapak Suci yang kosong seperti halnya tumbuhan dan hewan yang hanya memiliki naluri dan nafsu. Untuk itu Tapak Suci yang dikembangkan diisi dengan nilai-nilai yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.

disarikan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami menerima sumbangan tulisan, foto, vidio yang dapat memajukan Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Silahkan sumbangan anda di kirim ke rekening: tapaksucikota@yahoo.com
Terima kasih atas sumbangan Anda